4.27.2010

Saat Bom 'Lapar' Membombardir Perut

"Ada bom ! Ada bom !" Polisi pun berdatangan menuju lokasi kejadian, tepatnya tempat anak yang berteriak tersebut sedang berpijak.
"Tim gegana!Siap!" [Ini hanya ilustrasi saya saja lho. Jadi maaf bila tak sesuai prosedur.(keterangan lain: jangan tangkap saya pak!)]"Dimana bomnya Dik?" Seorang polisi menghampiri anak tersebut.
Yang ditanya hanya terdiam sambil memandangi perutnya.
"Dimana Dik, bomnya? Nanti keburu meledak." Sang Polisi mulai tak sabar.
Sang anak masih terdiam. Pandangannya tak pernah lepas dari perutnya.
"Ditanya kok malah diem sih." Tangan polisi sibuk membetulkan letak pistolnya.
"Jangan, Pak! Jangan tembak saya." Muka sang anak mendadak pucat.
"Oaaalllaah, siapa yang pengen nembak. Saya cuma betulin letak pistol."
Ooooohhh. Thank Goodness. batin sang anak.
"Bomnya ada dimana Dik?" Kali ini sambil tersenyum. Sorot matanya menandakan kecemasan.
"Mmmmm," sang anak ragu-ragu. Polisi itu mengangguk-angguk menyakinkan seperti memberi isyarat; beri tahu kami dan semuanya akan baik-baik saja, "..di perut saya Pak."
Kontan polisi itu melotot. Dan segera berbalik meninggalkan sang anak yang sedang berteriak:
"Pak Polisi saya butuh dokter makanan (baca:koki) !!!!!!"

Well, sekali lagi saya ingatkan itu hanya ilustrasi belaka.
Tapi, kalian pernah kan ngerasaain yang namanya LAPAR (maksud saya bom pada ilustrasi di atas itu rasa lapar bukan kentut). Kali ini saya yakin seratus persen gak bakal salah.
Terus apa yang mau dibahas ?
Eiits, sabar dulu. Dan kembali membaca tulisan di bawah ini.

Apa akibatnya kalau kamu sedang lapar ?
Keroncongan.Pasti.
Perut melilit.Juga pasti.
Nafsu makan meningkat.Gak usah ditanya.
Air liur terus keluar melalui mulut. ???? Kamu aja kali.

Kemarin, saya baru saja melakukan penelitian mengenai 'Dampak Orang Lapar'( ) dengan objek penelitian, diri saya. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap 'kelinci' percobaan. Wait! Saya gak mau dibilang kelinci, saya ingin diumpamakan harimau saja;kalau bisa sih harimau loreng. Ok, saya ralat. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap HARIMAU percobaan ada beberapa point penting dari dampak rasa lapar. Berikut saya jabarkan point-pointnya:

1. Emosi orang lapar itu seperti perahu yang terombang-ambing oleh ombak. Gak stabil. Awalnya terlihat              tidak ada masalah tiba-tiba, marah meledak-ledak, jutek bersungut-sungut, sinis menohok-nohok, pokoknya    hal-hal yang menandakan bahwa orang itu sedang badmood kelas kakap.
2. Ide buntu mendadak.
3. Saat menjawab pertanyaan sama sekali gak relevan. Contohnya:
"Mba, sedotan teh kotak mana ?"
"Apaan kek jadi."
Nah-loh, gak nyambung kan ? Ditanya dimana, yang berarti menghendaki jawaban sebuah tempat, jawabannya kok malah,
'Apaan kek jadi'.
4. Egoisnya kambuh. Misalnya:
Disuruh membeli seperempat telur yang diperuntukkan untuk empat orang, pulang ke rumah justru   membawa satu bungkus mie gelas dan satu bungkus kerupuk yang diperuntukkan bagi dirinya sendiri. Ckckckck. Akut banget nih penyakit.
5. Terkena sindrom malas ngapa-ngapain (baca: gak mau nyapu, gak mau ngepel, gak mau nyuci piring sebelum makan!).

Kok pointnya buruk-buruk amat ya ?

Saya pun berpikir, 'mungkin penyebab orang berantem sampai ujung-ujungnya anarkis karena perut kosong kali ya?'
-bukan untuk dibahas-

Back to topic, hal yang (terkadang) dialpakan oleh orang yang sedang kelaparan adalah berdoa sebelum makan. Bener gak? (Apa itu saya saja yah?). Begitu ngeliat makanan terhidang langsung santap !! Lupa semua etika makan.
Bayangin deh, kalau kita lupa berdoa sebelum makan secara gak langsung setan ikut makan kan. Setan sama nafsu itu kan dah best friend banget. Jika kita makan dengan nafsu yang meluap-luap;dengan alasan saya kan lapar, berarti kita termasuk.... (hhhiiiii, naudzubillah deh).
Makanya berdoalah sebelum makan. Saat berdoa kita akan selalu ingat bahwa karena kehendakNya kita masih bisa menyantap makanan saat lapar. Istilahnya kita masih beruntung. Berdoa pun gak membuat kita gelap mata menyantap semua hidangan yang tersedia. Seperti reflek saja, apa-apa yang kita ambil memang yang kita perlukan. Maksudnya, tidak berlebih-lebihan. Sehingga, kita pun bisa berhenti makan sebelum kenyang. Dan rasanya apa yang kita makan benar-benar menjadi energi kita.
Bedakan dengan saat kita makan tanpa berdoa terlebih dahulu. Kalap kan tuh, nyantap makanannya. Begitu habis, kenyang. Sendawa bolak-balik. Perut gendut. Akhirnya malah gak bisa ngapa-ngapain. Dan 'ZZZZZZZZZ' molor deh.

Makan pada waktunya juga termasuk hal yang penting loh. Selain mencegah kelima poin diatas. Makan pada waktunya menghindari kita dari kekalapan menyantap makanan. Menghindari magh juga. In short, gunakan waktu yang ada sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya.

Waktu yang tepat kapan ?

Sebenarnya saya pun tidak tahu pasti (aduh, bukan pengamat yang baik nih. Tapi saya akan terus belajar kawan!). Makan pagi misalnya ya berarti dilaksanakan waktu pagi. Pagi itu kan sewaktu matahari belum bersinar terik, jadi jangan bangun siang kawan!  Makan siang berarti dilaksanakan saat siang hari (semua orang juga tahu). Maksud saya begitu usai azan dzuhur, kemudian kita sholat setelahnya kita makan deh. Makan malam sebaiknya sebelum jam delapan. Mencegah perut dari kebuncitan! (yang ini ampuh kok. Saya pun mencoba)

Hal lainnya tentang apa yang kita makan. Ini juga perlu diperhatikan nih. Pokoknya kalau sudah berbicara masalah perut mesti hati-hati deh. Secara umum, makanan itu harus yang halal, bergizi dan gak basi. Yah, coba saja bila makanan itu basi, udah tidak bergizi, emang halal ya ?, dan bau lagi. Siapa juga yang mau makan. Intinya kalo soal makanan mesti hati-hati. Bayangkan aja, nutrisi makanan itu kan mengalir di setiap sudut tubuh kita. Bila makanan itu tidak halal (entah itu jenis makannya yang tidak halal ataupun cara mendapatkannya), tidak bergizi dan basi pula. Gak kebayang tubuh kita jadi sarang 'mafia'.

Kesimpulannya, berdolah sebelum makan kawan !

0cuap-cuap:

Tulis Pendapatmu di sini, Kawan!