Aku memandang ke arah Mila, adikku yang berusia lima tahun. Dia asyik berinteraksi dengan bonekanya. Seakan boneka tersebut hidup. Sekali-kali dia menggaruk badannya yang dihinggapi benjolan-benjolan berisi. Cacar air. Ya, Mila terkena cacar air. Aku memegang jidatnya. Masih anget. Aku menawarinya untuk tidur. Dan dia berkata,
"Enggak mba...., Mila mau main." Kembali berkutat dengan bonekanya. Dia tertawa seolah apa yang dibicarakannya dengan sang boneka lucu.
Aku bertanya apakah Mila pusing. Dan kembali dia menjawab,
"Enggak kok."
Aku tersenyum. Padahal saat kuamati matanya, sayu yang kudapat. Tak seperti biasanya yang berbinar-binar.
Aku merasa seakan Mila lebih dewasa dari umurnya. Dia seakan memahami untuk tidak menyusahkan orang lain. Padahal secara singkat dia hanya ingin mengatakan bahwa dia ingin tetap bermain.
Indahnya jadi anak kecil. Hal yang sulit bagi dirinya seakan terlihat mudah. Apa karena mereka belum memiliki dosa ya...
Atau karena mereka terlampau ikhlas untuk menjalaninya....
Yyyyahh, berjuta alasan mungkin akan terlintas di benak kita. Segala perspektif untuk mengomentari hal ini. Namun, satu hal yang membuat kita sepakat, indahnya hati para malaikat kecil.
0cuap-cuap:
Tulis Pendapatmu di sini, Kawan!